Warga Demo PT CBS, Tolak Tambang Underground

Warga Demo PT CBS, Tolak Tambang Underground

\"Ketua

BENTENG, BE - Jika tak ada aral melintang, ratusan warga yang tergabung dalam Forum Masyarakat Rejang Gunung Bungkuk (FRMGB) Kabupaten Benteng, akan mendatangi pertambangan bawah tanah (underground) yang dilakukan oleh PT Citra Buana Selaras (CBS) di Desa Susup, Kecamatan Merigi Sakti, Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng).

Warga akan melakukan aksi demo serta penyampaian aspirasi secara langsung kepada pihak perusahaan sekitar pukul 09.00 WIB, Sabtu (7/5) hari ini. Mereka menuntut agar aktivitas pertambangan segera ditutup. Demikian disampaikan Ketua FRMGB Kabupaten Benteng, Nurdin (40), kepada BE, Jumat (6/5), kemarin.

\"Sesuai rencana, besok (hari ini, red) kami akan melakukan aksi demo dan menyampaikan orasi kepada pihak perusahaan. Kami tegas menolak ativitas pertambangan bawah tanah,\" tegas Nurdin.

Masih kata Nurdin, mempersiapkan rencana ini, ratusan warga yang tergabung dari Kecamatan Merigi Sakti, Merigi Kelindang dan Pagar Jati telah melakukan sidang rakyat pada tanggal 5 Mei 2016 lalu dan membulatkan tekad menolak tambang.

\"Sementara ini, kami akan melakukan tindakan dengan cara persuasif terlebih dahulu. Jika memang tak juga diindahkan, jangan salahkan kami jika kami menutup langsung tambang ini,\" tambahnya.

Disampaikan Nurdin, dengan dikeluarkannya perizinan tambang underground, pihaknya meminta agar pemerintah provinsi (Pemprov) bisa melakukan pengkajian ulang terhadap izin yang dikeluarkan.

Pasalnya, jika aktivitas tambang terus dilakukan, warga khawatir dalam jangka panjang efek dari tambang akan beujung bencana yang mengancam keberadaan desa.

\"Dalam jangka panjang, aktivitas tambang bawah tanah bisa saja mengakibatkan longsor dan amblasnya permukaan tanah. Inilah yang kami khawatirkan, ditambah lagi kawasan pertambangan berlokasi tak jauh dari pemukiman warga. Bahkan kami berharap Pak Gubernur ataupun Wakil Gubernur bisa datang langsung ke lokasi tambang untuk melihat secara langsung,\" pintanya. (135)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: